Jumat, 02 Desember 2011

Peran Bidan menurut Pancasila


2.1 NILAI-NILAI PANCASILA DAN UUD 1945
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna sila ini adalah:
è Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
è Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
è Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
è Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Makna sila ini adalah:
è Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara       sesama manusia
è Saling mencintai sesama manusia
è Mengembangkan sikap tenggang rasa
è tidak semena-mena terhadap orang lain.
è Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
è Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
è Berani membela kebenaran dan keadilan.
è Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat
3. Persatuan Indonesia
Makna sila ini adalah:
è Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik  Indonesia.
è Rela berkorban demi bangsa dan negara.
è Cinta akan Tanah Air.
è Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
è Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Makna sila ini adalah:
è Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
è Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
è Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil keputusan bersama.
è Berrembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Makna sila ini adalah:
è Bersikap adil terhadap sesama.
è  Menghormati hak-hak orang lain.
è  Menolong sesama.
è Menghargai orang lain.
è Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama.

Dalam upaya mendorong profesi kebidanan agar dapat diterima dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus memanfaatkan nilai-nilai kebidanan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian bidan yang menerima tanggung jawab, dapat melaksanakan asuhan kebidanan secara etis profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi keselamatan pasen, penghormatan terhadap hak-hak pasen, akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan kebidanan.           
Tanggung jawab dari segi hukum administratif, tenaga kesehatan dapat dikenai sanksi berupa pencabutan surat izin praktik apabila melakukan tindakan medik tanpa adanya persetujuan dari pasien atau keluarganya. Tindakan administratif juga dapat dikenakan apabila seorang tenaga kesehatan:
1. melalaikan kewajiban;
2. melakukan sesuatu hal yang seharusnya tidak boleh diperbuat oleh seorang tenaga kesehatan, baik mengingat sumpah jabatannya maupun mengingat sumpah sebagai tenaga kesehatan;
3. mengabaikan sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh tenaga kesehatan;
4. melanggar suatu ketentuan menurut atau berdasarkan undang-undang.
Selain oleh aturan hukum, profesi kesehatan juga diatur oleh kode etik profesi (etika profesi).


Selasa, 29 November 2011

RASA AMAN & NYAMAN TERHADAP PASIEN


RASA AMAN DAN NYAMAN
terhadap pasien 

Nama Kelompok :
·        Dea Malica
·        Dian Puspa Manalu
·        Putri niarti Junaedi
·        Ratih Fatimah
·        Rina Elina
·        Suci Rahmawati

AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN PENDIDIKAN TUGU IBU
Jalan Taruna Jaya No. 43 Bulak Sereh Cibubur- Jakarta Timur


KATAPENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan karya tulis ini yang bertema
“ RASA AMAN DAN NYAMAN ”
Karya tulis ini merupakan tugas yang diberikan dari Ibu Oktavirona . Beliau adalah dosen yang mengajar KDPK ( Konsep Dasar Praktek Klinik ) Yaspen Tugu Ibu. Dengan tersusunnya karya tulis ini, kami selaku penulis mendapat bantuan dari beberapa narasumber. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membimbing kami. Khususnya kami menyampaikan terima kasih kepada ibu mellianti. Karena dengan tugas yang beliau berikan menjadi motivasi bagi kami untuk lebih giat lagi belajar, dan bermanfaat untuk kami dikemudian hari.

Kami selaku punyusun karya tulis ini menyadari betul bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan disebabkan karena adanya keterbatasan dan kemampuan kami. Oleh karena itu, sudihlah kiranya para pembaca memberikan suatu masukan yang sifatnya membangun agar kami dapat mengevaluasi kembali. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

                                                Jakarta , 23 November 2011
                                                                                                            Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..4-5
1.1       LATAR BELAKANG
1.2       RUMUSAN MASALAH
1.3       TUJUAN PENULISAN
1.4       METODE MASALAH

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….6-12
BAB III PENUTUP………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….14





BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan keperawatan yang diberikan adalah upaya untuk mencapaiderajat kesehatan semaksimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimiliki dalammenjalankan kegiatan.
1.1 LATAR BELAKANG
Nyaman : segar; sehat badan terasa disinari matahari pagi; sedap; sejuk;enak suaranya merdu di dengar. Kenyamanan : keadaan nyaman; kesegaran;kesejukan (Tim Penyusun Kamus Bahasa Indonesia, 1989:695). Sesuatu yangdiperlukan manusia dalam kehidupannya untuk membuat dirinya merasa enakbaik psikis maupun sosial.
 Aman :  bebas dr bahaya ; bebas dr gangguan ;  terlindung atau tersembunyi;  pasti; tidak meragukan;  tenteram; tidak merasa takut atau khawatir:


1.2 RUMUSAN MASALAH

          Dengan segala keterbatasan informasi yang kami peroleh, adapun masalah yang kami bahas dalam makalah ini adalah latar belakang, maksud dan tuuan.


1.3 TUJUAN DAN MANFAAT

v Mengetahui penatalaksanaan personal hygiene pada pasien rawat inap
v Mengetahui rasa aman dan nyaman pasien rawat inap
v Untuk mengetahui hubungan penatalaksanaan personalhygiene dengan
pemenuhan rasa nyaman pada pasien rawat inap

1.5       METODE MASALAH
Metode yang kami gunakan dalam makalah ini adalah mengambil referensi dari bebagai sumber kepustakaan dan website.







BAB II
PEMBAHASAN
KEAMANAN DAN KENYAMANAN LINGKUNGAN PASIEN
A.  KEAMANAN LINGKUNGAN
Lingkungan Klien mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup klien.
a.   Kebutuhan Fisiologis:
1.   Oksigen
2.   Kelembaban
3.   Pengurangan Bahaya Fisik
4.   Pengurangan Transmisi Patoge
5.   Pengontrolan Polusi
b.   Faktor-faktor yang mempengaruhi:
1.   Usia
2.   Emosi
3.   Status Metabolisme
4.   Gangguan persepsi sensori
5.   Informasi/komunikasi
6.   Penggunaan antibiotik
7.   Keadaan imunitas
8.   Ketidakmampuan tubuh dlm memproduksi sel darah putih
c.   Macam-macam bahaya/kecelakaan:
1.   Di rumah
2.   Di RS : Mikroorganisme
3.   Cahaya
4.   Kebisingan
5.   Cedera
6.   Kesalahan prosedur
7.   Peralatan medik, dll

d.   Meningkatkan keamanan:
1.   Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri
2.   Menjaga keselamatan pasien yang gelisah
3.   Mengunci roda kereta dorong saat berhenti
4.   Penghalang sisi tempat tidur
5.   Bel yg mudah dijangkau
6.   Meja yang mudah dijangkau
7.   Kereta dorong ada penghalangnya
8.   Kebersihan lantau
9.   Prosedur tindakan.

B.KENYAMANAN
Konsep kenyamanan memiliki subjektivitas yang sama dengan nyeri.
Sifat nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu.

a.   Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri :
1.   Usia
2.   Jenis Kelamin
3.   Kebudayaan
4.   Makna nyeri
5.   Perhatian
6.   Ansietas adalah kecemasan yang berlebihan dan lebih bersifat subjektif
7.   Keletihan
8.   Dukungan Keluarga

b.   Meningkatkan Kenyamanan/Strategi kesehatan
1.   Sentuhan teraupeutik/menghilangkan rasa sakit
2.   Akupresure atau pengobatan dengan terapi alami untuk penyakit berat
3.   Relaksasi dan Teknik Imajinasi
4.   Imajinasi terbimbing
5.   Bimbingan Antisipasi
6.   Distraksi atau pengalihan dari focus terhadap nyeri.

C.KENYAMANAN LINGKUNGAN PASIEN
Selain keamanan untuk pasien yang perlu dijaga, kenyamanan lingkungan juga harus diperhatikan. Lingkungan yang nyaman karena akan menunjang cepatnya kesembuhan pasien.
ü Menyiapkan Tempat Tidur
Jenis persiapan tempat tidur
1.   Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada klien di atasnya
1.   Closed bed (tempat tidur tertutup)
2.   Open bed (tempat tidur terbuka)
3.   Aether bed (tempat tidur pasca operasi)
2.   Occupied bed (mengganti tempat tidur dengan klien diatasnya)
Prinsip perawatan tempat tidur antara lain :
1.   Tempat tidur pasien harus selalu bersih dan rapi
2.   Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu jika kotor
3.   Penggunaan linen bersih harus seuai kebutuhan dan tidak boros.
Persiapan tempat tidur
1.   1. Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada klien di atasnya)
Pengertian menyiapkan tempat tidur pasien baru:
Tempat tidur yang disiapkan  untuk klien yang baru masuk atau menjalani rawat inap.
Pengertian mengganti alat tenun tanpa pasien diatasnya adalah
Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien dengan memindahkan klien kekursi/tempat duduk.
Tujuan mengganti alat tenun tanpa pasien diatasnya adalah:
1.   Membersihkan perasaan senang dan meningkatkan rasa nyaman pada pasien/klien
2.   Meningkatkan mobilisasi klien
3.   Memelihara kebersihan dan kerapian

ü Menyiapkan Tempat Tidur Pasien Post Op

Pengertian menyiapkan tempat tidur pasien Post Op adalah:
Tempat tidur yang disiapkan untuk klien pasca operasi yang dapat narkose (obat bius).
Tujuan menyiapkan tempat tidur pasien post op/pasca bedah:
1.   Menghangatkan klien
2.   Mencegah penyulit/komplikasi post op/pasca bedah


1.   2. Mengganti Alat Tenun fengan Pasien diatasnya (Occupied bed)
Pengertian mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya adalah
Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien
Tujuan:
1.   Membersihkan perasaan senang dan meningkatkan rasa nyaman pada pasien/klien
2.   Mencegah terjadinya dekubitus
3.   Memelihara kebersihan dan kerapian.

ü Memandikan Pasien

1) Pengertian
Mandi adalah membersihkan tubuh dengan menggunakan air bersih
dan sabun (Tim Departemen Kesehatan RI, 1994 : 38).
Memandikan pasien adalah bagian perawatan hygienis total. Keluasan mandi pasien dan metode yang digunakan untuk mandi berdasarkan pada kemampuan fisik pasien dan kebutuhan tingkat hygiene yang diperlukan.



Tujuan mandi

a) Membersihkan kulit
Pembersihan mengurangi keringat, beberapa bakteri, sel kulit yang mati, yang meminimalkan iritasi kulit dan menguragikesempatan infeksi.
b) Stimulasi sirkulasi
Sirkulasi yang baik ditingkatkan melalui penggunaan air hangat
dan usapan yang lembut pada ekstermitas.

c)Peningkatan citra diri
Mandi meningkatkan relaksasi dan perasaan segar kembali dan
kenyamanan.

d)Pengurangan bau badan
Sekresi keringat yang berlebihan.

ü Membersihkan bagian oral/mulut
Oral/mulut adalah rongga pada bagian muka atau wajah (makhluk
hidup) tempat lidah dan gigi dengan menggosok gigi pasien.

Tujuan
v Menurunkan mikroorganisme dalam mulut dan gigi.
v Menurunkan penyakit kavitas dan gusi.
v Menurunkan pembentukan residu makanan pada gigi.
v Memperbaiki nafsu makan dan rasa pada makanan
v Merangsang sirkulasi pada jaringan oral, lidah dan gusi

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Selain keamanan untuk pasien yang perlu dijaga, kenyamanan lingkungan juga harus diperhatikan. Lingkungan yang nyaman karena akan menunjang cepatnya kesembuhan pasien.

3.2. SARAN

Saran-saran dari kelompok kami adalah sbb:
·        Agar mahasiswa lebih memahami bagaimana cara kita untuk memperlakukan pasien secara aman dan nyaman.
·        Mahasiswa dapat mendukung kenyamanan dan keamanan pasien selama di rumah sakit.







DAFTAR PUSTAKA



Alimul, A. Aziz, 2003. Riset Keperawatan Dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Salemba
Medika. Jakarta.